Selasa, 15 Januari 2019

Memahami Pengertian Motivasi dalam Mencapai Prestasi Kerja

| Selasa, 15 Januari 2019
Motivasi adalah dorongan untuk berbuat sesuatu didalam memenuhi kebutuhan. Keinginan pencapaian dalam memenuhi kebutuhan tersebut tergantung dari kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang besar akan menentukan perilaku individu.

Dengan kata lain motif adalah kebutuhan, dorongan, atau impuls yang menentukan perilaku seseorang.

Seperti kita ketahui bahwa tingkat kepuasan individu manusia berbeda-beda, begitu pula dengan tingkat kebutuhan manusia juga berlainan, hal ini perlu dipahami oleh seorang didalam memotivasi pekerjanya.

Disamping itupula seorang perlu mengenali kekuatan motif diri sendiri sehingga dapat menjaga kesimbangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi seseorang dipengaruhi berbagai faktor, baik bersifat internal maupun eksternal sebagai berikut.

Faktor Internal

Faktor ini merupakan pengenal motivasi diri pribadi, bagaimana individu tersebut mempunyai dorongan. Dalam teori ini terdapat dua kebutuhan atau motif yang perlu diketahui yaitu:

1. Fsiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar manusia berupa; sandang, pangan dan papan. Kebutuhan ini merupakan faktor yang paling mendasar bahwa seseorang yang memilih menjadi wirausaha atau pekerja pertama kali adalah didorong oleh kebutuhan dasar yang menjadi
tuntutan hidupnya.

2. Psikologis

Seorang individu juga perlu mengenal kebutuhan psikologis yang menjadi penyebab meningkatnya prestasi individu.
Yang pada dasarnya bahwa individu setelah terpenuhi akan kebutuhan fsiologis maka seseorang akan menuntut akan kebutuhan yang lain dalam hal ini kebutuhan psiologis seperti:
  • Kebutuhan akan kasih sayang
  • Kebutuhan mempertahankan diri
  • Kebutuhan memperkuat diri

Faktor Eksternal

Teori ini menjelaskan faktor-faktor yang dikendalikan melalui pengaruh yang dipunyai oleh seorang manajer atau wirausaha yang berupa imbalan-imbalan sebagai berikut: Gaji, Kondisi kerja, Penghargaan, Jenjang karier, Tanggung jawab
Bahwa seseorang pekerja termotivasi untuk bekerja lebih baik tergantung dari faktor yang dikendalikan oleh perusahaan dan interaksi positif antar dua faktor tersebut yang pada umumnya menghasilkan tingkat motivasi yang tinggi.

Lingkungan Tempat Kerja (Physical Working Environment)

Tempat kerja yaitu lingkungan kerja fisik di sekitar para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Suatu keadaan lingkungan kerja yang baik dapat mempengaruhi kinerja kerja karyawan.
Lingkungan tempat kerja yang baik:
  1. Tata ruang kerja yang tepat
  2. Cahaya dalam ruangan yang tepat
  3. Suhu dan kelembaban udara yang tepat
  4. Suara yang tidak mengganggu konsentrasi kerja

Teori X dan teori Y McGregor

Teori motivasi yang menggabungkan motivasi internal dan motivasi eksternal dikembangkan oleh Douglas McGregor, psikolog sosial Amerika, Ia meneliti motivasi dan perilaku umum anggota organisasi, telah merumuskan perbedaan dua teori dasar mengenai perilaku manusia. Kedua teori itu disebut dengan nama teori X dan teori Y.

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Pada tahun 1943 Seorang psikolog bernama Abraham Maslow telah mengembangkan suatu teori motivasi manusia yang sangat terkenal, konsep teorinya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan, yang menunjukkan lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia.
Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah (sebelumnya) telah dipuaskan.

Teori Motivasi Berprestasi McClelland

David McCelland, melalui risert empiris, telah menemukan bahwa para usahawan, ilmuwan dan ahli mempunyai tingkat motivasi prestasi diatas rata-rata.
Menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dengan yang lain dalam banyak situasi.
Mc.Clelland memusatkan perhatian pada tiga kebutuhan manusia, yaitu:
  1. Kebutuhan Prestasi, tercermin pada keinginan mengambil tugas yang dia dapat bertanggung jawab
    secara pribadi
  2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditunjukkan adanya keinginan untuk bersahabat
  3. Kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, ia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi suatu kelompok atau organisasi

Teori Motivasi Dua-Faktor Herzberg

Frederick Herzberg dan kelompoknya, tim dari Psychological Service Pitsburgh, memperkuat teori Maslow dan mengembangkan suatu teori isi motivasi kerja khusus. Pada tahun 1950an, dia melakukan suatu studi motivasional melalui wawancara dengan dua ratus akuntan dan insinyur yang bekerja di daerah Pittburgh, Pennsylvania.
Teori motivasi dua-faktor, sering disingkat teori M-H.
Menurut teori Herzberg, seorang karyawan harus mempunyai pekerjaan yang lebih menantang, lebih banyak tuntutan kesempatan menjadi ahli dan mengembangkan kemampuan agar dia dapat termotivasi. Sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja dapat berbentuk prestasi, promosi, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, dan tanggung jawab, seperti terlihat dalam tabel berikut.

Singkatnya, penemuan penting dari penelitian Herzberg dan tim adalah bahwa faktor Higienis mempengaruhi ketidak puasan kerja. Faktor Higienis membantu individu menghilangkan ketidak
senangan.

Sedangkan motivasi membuat individu senang dengan pekerjaannya. Manajer seharusnya memahami faktor-faktor apa yang menyebabkan karyawannya senang dan tidak senang.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar